Studi tentang organisme hidup, sistem sosial, dan perilaku mereka berada di bawah studi biologi. Oleh karena itu, ilmu sosial, yang juga mencakup studi tentang sistem sosial dan perilaku manusia, merupakan bidang studi biologi. Pernyataan tesis esai didasarkan pada hubungan antara biologi dan psikologi, yang merupakan studi tentang dasar biologis dari perilaku dan proses psikologis. Perkembangan kronologis psikologi biologis dapat dipahami dengan fakta bahwa manusia bersama dengan hewan dapat mengubah perilakunya sesuai dengan perubahan lingkungan dan ini mendukung dalam memahami bagaimana biologi dan psikologi bergerak bersama.
Biologi berhubungan dengan tubuh fisik, sedangkan psikologi berhubungan dengan pikiran dan perasaan, atau bisa dikatakan sebagai tubuh imajiner. Jika terjadi perubahan biologi, biasanya tercermin pada psikologi. Misalnya, jika seorang gadis kehilangan 10 pon dalam istilah biologi, dia pasti akan merasa gembira, percaya diri dan sangat bahagia, dan itu mungkin Gelar Psikologi Klinis akan mengubah pemikirannya dalam istilah psikologis. Banyak orang yang membedakan antara fenomena biologis dan psikologis dengan menganggap bahwa fenomena tersebut meliputi berbagai struktur, isi, dan mekanisme sebab akibat. Misalnya, anak-anak mengetahui gejala-gejala tubuh, seperti batuk, tetapi tidak mengetahui kelainan perilaku, seperti obsesif mencuci tangan yang menular (Freberg 134).
Di dunia sekarang ini, banyak orang menganggap otak dan sistem saraf sebagai hal yang biasa, yang sebenarnya merupakan sumber akal, sensasi, kecerdasan, dan gerakan. Fakta dasar ini tidak diterima secara universal sepanjang sejarah manusia. Meskipun Psikologi Konseling demikian, ada beberapa pengamatan kuno yang mendekati kebenaran bahwa otak memiliki peran penting dalam menjaga kehidupan.
Notaro, Gelman, dan Zimmerman (2001) menemukan bahwa anak yang tidak percaya pada kejadian psikologis, seperti kegugupan dapat berakibat pada hasil kesehatan fisik, seperti nyeri pada perut (Notaro, Gelman dan Zimmerman 447). Setelah meninjau literatur perkembangan dan banyak literatur kognitif, Satoshi (2004) menyimpulkan bahwa manusia adalah dualis, yang memiliki dua cara berbeda dalam memandang dunia, dalam hal jiwa dan tubuh, itu berarti penyebab psikologis dan biologis tampak berbeda. di benak rakyat (Satoshi 382).
Ilmu-ilmu saraf modern, termasuk psikologi biologi didasarkan pada monisme daripada dualisme, yang menyatakan bahwa pikiran ada karena hasil aktivitas di otak. Pentingnya proses biologis berasal dari fakta bahwa hormon, gen, sel otak, dan faktor biologis lainnya terkait dengan segala sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan manusia, karena kegembiraan, kelelahan, atau kecemasan. Singkatnya, pemahaman tingkah laku dan proses mental memerlukan hubungan antara sistem organ dan sel dengan aktivitas kelompok atau individu dalam konteks sosial (Ahn, Proctor dan Flanagan 148).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi (jiwa) tidak dapat dipisahkan dengan biologi (tubuh), karena jiwa adalah aktualitas dasar tubuh yang memberikan karakter penting padanya. Pernyataan tesis esai terbukti efektif, karena biologi dan psikologi berjalan bersama dan menyajikan pemahaman bagaimana tubuh dan pikiran bereaksi pada perilaku tertentu dan memprediksi bagaimana perasaan atau reaksi orang tersebut dalam situasi tertentu.