Produsen beton precast, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) terus menggenjot kapasitasnya di tahun ini. Bersamaan perkembangan project pemerintah, penyerapan produk precast turut berkembang.
Yushadi, Manager Investor Relations Wika Beton menjelaskan, sampai akhir Mei 2019 ini perusahaan sukses kantongi nilai project sampai Rp 2,1 triliun. “(Project) infrastruktur tetap menguasai selama tahun ini,” tuturnya pada Kontan.co.id, Kamis (13/6).
Skema usaha precast, Yushadi katakan tidak ganti seperti tahun kemarin serta masih condong kuat. Tidak hanya bidang infrastruktur, fragmen project lain yang ikut menyokong usaha perseroan adalah pembangkit listrik atau daya.
Tentang tertundanya project di libur lebaran tempo hari, Yushadi katakan hal tersebut cuma sesaat saja serta efeknya masih tidaklah terlalu relevan buat pencapaian penjualan WTON. “Sebab kontrak telah diteken di periode awalnya,” katanya.
Read More : ="sewa apartemen bulanan di sydney">sewa apartemen bulanan di sydney
Di tahun ini perusahaan merencanakan meningkatkan kemampuan produksi beton precast sebesar 400.000 ton, hingga di akhir tahun ini kemampuan produksi akan jadi 4 juta ton per tahun. Selain itu untuk kemampuan produksi beton ready mix dari 1,1 juta ton per tahun akan bertambah jadi 2 juta ton per tahunnya.
Sedang untuk sasaran nilai kontrak, perseroan optimistis mendapatkan Rp 9 triliun di tahun 2019 ini dengan perolehan revenue seputar Rp 8 triliun. Lalu laba bersih direncanakan tumbuh Rp 560 miliar di 2019 dari mulanya Rp 486,64 miliar di 2018.
Selama kuartal I-2019 penghasilan bersih WTON bertumbuh 8,4% jadi Rp 1,29 triliun, dibanding periode yang sama tahun awalnya Rp 1,19 triliun. Sesaat beban inti penjualan bisa didesak jadi Rp 1,13 triliun di tiga bulan pertama tahun ini.
Akhirnya, laba kotor yang didapat sampai Maret 2019 adalah sekitar Rp 160 miliar. Jumlahnya itu tumbuh 17,6% dibanding pencapaian periode yang sama tahun kemarin Rp 136 miliar.
Sesudah dikurangi banyak beban penjualan serta yang lain didapatilah laba bersih perusahaan sejumlah Rp 70 miliar di kuartal I-2019, atau naik dobel digit yaitu 22,8% dibanding kuartal I tahun kemarin sejumlah Rp 57 miliar.